LAPORAN
PERTANGGUNG JAWABAN
PAC. GP. ANSOR
KECAMATAN PUNDONG
PERIODE 2006 -
2010
DI SUSUN OLEH :
TIM PENGURUS GP.
ANSOR
PAC. G.P. ANSOR
KECAMATAN PUNDONG,
BANTUL,
YOGYAKARTA
2011
A. PENDAHULUAN
Alhamdulillahirabbil
‘alamin, puji syukur hanya milik Allah. Sholawat serta salam tetap kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikuti setia
Beliau.
Ansor
merupakan sebuah organisasi social kemasyarakatan Indonesia. Kelahiran Gerakan
Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme,
pembebasan, dan etos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan
antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan,
dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan
Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor
nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan
penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor
dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan
tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan
tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang
bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader.
KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan
modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah
tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua
tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul
Wahab (yang kemudian menjadi salah satu pendiri NU) membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan
(Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya
Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti
Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama
(ANO).
Nama
Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar
kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi
Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan
membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat
mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat
perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO
(yang sekarang disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai
dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam
menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang
harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Meski
ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum
tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih
bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di
Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO
diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus
antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris
H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam
perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan
organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul
Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di
Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya
dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul
Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang
adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan
diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.
Salah
satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya
Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO
terutama yang menyangkut soal Banoe.
Pada
masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah
kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh
ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali
ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama
RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun
kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini
lebih pupuler disingkat GP Ansor).
GP
Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi
kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan,
keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat Ini telah berkembang hingga ke
tingkat kecamatan atau desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan
khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan
tersendiri di tengah masyarakat.
Di
sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP
Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat
Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong
percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta
mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap
eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi
dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional.
Tak
luput juga GP. Ansor kecamatan Pundong juga telah mewarnai dalam social
kemasyarakatan di wilayah kecamatan Pundong, ini terbukti dengan eksisnya
keberadaan GP. Ansor. Oleh karena itu betapa pentingnya organisasi ini untuk di
kembangkan keberadaannya agar tujuan dan visi misi dari berdirinya GP Ansor
tercapai untuk kemaslahatan umat islam.
Seiring
berjalannya waktu tanpa kita sadari kini telah masuk di akhir periode
kepengurusan 2007-2010. Terlalu banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum
bisa kami selesaikan, tidak kurang dari 30 % program kerja yang kami programkan
di awal kepengurusan belum kami selesaikan karena kondisi PAC. GP. ANSOR yang
kurang mendukung.
Komitmen,
kemampuan dan kerjasama antar pengurus pun juga merupakan PR besar di PAC. GP.
ANSOR Pundong yang belum terselesaikan, mungkin faktor ini yang menjadi
penyebab utama banyaknya program kerja yang tidak mampu kami kerjakan namun
demikian pengurus juga tetap bangga di zaman yang makin bebas ini masih banyak
generasi-generasi muda yang masih peduli dengan organisasi GP. ANSOR kecamatan Pundong.
untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan bekerjasama untuk kemajuan organisasi ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pengurus yang masih komitmen dengan organisasi ini,
tanpa kalian tentu kegiatan-kegiatan tak akan bisa berjalan dengan baik.
B. PROGRAM
KERJA
1. PENDIDIKAN
DAN KADERISASI
a.
Mengadakan
PKD dan DIKLATSAR BANSER
b.
Pelatihan ekonomi
produktif
c.
Pelatiahan
Da’I dan seminar
d.
Mengikut
sertakan anggota dan calon anggota di wilayah kabupaten Bantul
2. IDIELOGI
AGAMA DAN DAKWAH
a.
Pendataan
penggajian remaja atau TPA
b.
Perekrutan
ustad-ustadzah TPA dengan pengajian bulanan
c.
Pengajian
ahad kliwon
d.
Dakwah
dengan renungan bekerjasama dengan keBANSERAN
e.
Lomba
takbir keliling
3. ADVOKASI
DAN PEMBERDAYAAN UMAT
a. Pemberdayaan warga Ansor berupa pelatihan atau kursus-kursus
b. Pendirian usaha counter
c. Memberikan fasilitas pendampingan terhadap warga
4. SENI BUDAYA
DAN OLAH RAGA
a.
Pelatihan
hadroh
C. REALISASI
PROGRAM
1. PENDIDIKAN
DAN KADERISASI
a. Mengadakan
PKD dan DIKLATSAR BANSER
Dilaksanakan
pada tanggal 2 – 4 Juli 2009, bertempat di MI Al-Anwar Nangsri Srihardono,
Pundong. Pelatihan ini di ikuti 72 Peserta Ansor dan Fatayat. Untuk Diklatsar
Banser di ikuti 42 peserta dari daerah pundong maupun luar pundong. Kegiatan
ini telah berjalan dengan lancer dan sukses.
b. Menghadiri
Konferensi PC. Ansor Bantul
Pada
tanggal 22 April 2007 PAC Ansor Pundong
telah mengirimkan anggotanya untuk menghadiri Konferensi PC. Ansor Kabupaten Bantul di gedung DPRD kabupaten
Bantul. yaitu;
1.
Sdr.
Sunarwato
2.
Sdr.Nur
Syaifuddin, A.Md.
3.
Sdr.Aziz
Fathoni
4.
Sdr.
Widodo
c. Pengiriman peserta PKD dan DIKLATSAR Banser
Pada
tanggal 20 November 2007 mengirimkan 3 anggota Ansor di daerah Piyungan untuk
mengikuti DIKLATSAR Banser.
Juga pada
tanggal 11 Juli 2008 mengirimkan 5 anggota Ansor ke daerah Pandak untuk
mengikuti PKD dan DIKLATSAR Banser.
2. IDIOLOGI
AGAMA DAN DAKWAH
a. Pengajian
Ahad Kliwon
Pengajain
ahad kliwon ini telah berjalan rutin tiap bulan sekali secara safari ke masjid- masjid atau mushola.
Pelaksanaannya pun bersama dengan Fatayat dengan menghadirkan penceramahan dari
sesepuh didaerah pundong. Adapun waktu yang sudah berjalan sebagai berikut:
|
LOKASI
|
TANGGAL
|
|
MUSHOLA
AL-QONA’AH PIRING
|
4 MARET
2007
|
|
MASJID
AL HIDAYAH, KAMBILPANG
|
8 APRIL
2007
|
|
MASJID
SIDOGUNO, KLISAT
|
20 MEI
2007
|
|
MASJID
AS SHURUR, BIRO
|
17 JUNI
2007
|
|
MASJID
AL MUNAWWAROH, KRAPYAK
|
22 JULI
2007
|
|
MASJID
MIFTAHUL IBAD, PANJANG WETAN
|
AGUSTUS
2007
|
|
MASJID
AL FURQON, CANDI
|
13
JANUARI 2008
|
|
MASJID
AL HIDAYAH, KAMBILPANG
|
6 JULI
2008
|
|
MASJID
AL MUNAJAH, NDOGUNAN
|
AGUSTUS
2008
|
b. Lomba
Takbir Keliling
Kegiatan
ini telah dilaksanakan rutin tiap tahun yang bertepatan dengan malam hari Raya
Idul Adha. Kegiataan ini dilaksanakan di halaman kecamatan Pundong dan keliling
dijalan dengan mengumandangkan takbir. Selain itu juga peserta membawa
kreatifitas masing-masing untuk menyemarakkan malam hari Raya Idul fitri. Untuk
tahun 2010 format yang digunakan berbeda dengan mengunakan system karnaval.
Adapun rincian pertahun sebagai berikut:
|
TEMPAT
|
TANGGAL
|
KETERANGAN
|
|
HALAMAN
KECAMATAN PUNDONG
|
20
DESEMBER 2006
|
|
|
HALAMAN
KECAMATAN PUNDONG
|
19
DESEMBER 2007
|
|
|
HALAMAN
KECAMATAN PUNDONG
|
8 DESEMBER
2008
|
|
|
HALAMAN
KECAMATAN PUNDONG
|
27
NOVEMBER 2009
|
|
|
HALAMAN KECAMATAN PUNDONG
|
16 NOVEMBER 2010
|
|
c. Buka Puasa
Bersama
Pada bulan
romadhon Ansor telah mengadakan kegiatan buka bersama yang dilakukan dalam
setahun 3 kali bertempat di rumah anggota dengan bergiliran. kegiatan ini
diikuti oleh anggota Ansor dan bekerjasama dengan fatayat NU pundong. setelah buka bersama dilanjutkan dengan safari
Romadhon ke masjid-masjid atau mushola di daerah Pundong. adapun rinciannya
sebagai berikut:
|
TANGGAL
|
TEMPAT
|
KETERANGAN
|
|
18
SEPTEMBER 2007
|
HERIYADI,
S.Pd (TULUNG SRIHARDONO)
|
|
|
25
SEPTEMBER 2007
|
SUNARWANTO
HS. (BLALI SELOHARJO)
|
|
|
02
OKTOBER 2007
|
M. MUNIR
(KRAPYAK PANJANGREJO)
|
|
|
09
SEPTEMBER 2008
|
SUTONO
(BIRO SELOHARJO)
|
|
|
16
SEPTEMBER 2008
|
AGUS P
(KRAPYAK PANJANG REJO)
|
|
|
23
SEPTEMBER 2008
|
HERIYADI,
S.Pd (TULUNG SRIHARDONO)
|
|
|
29
AGUSTUS 2009
|
SUTONO
(BIRO SELOHARJO)
|
|
|
06
SEPTEMBER 2009
|
HERIYADI,
S.Pd (TULUNG SRIHARDONO)
|
|
|
13
SEPTEMBER 2009
|
FAUZAN
(NGLEMBU PANJANG REJO)
|
|
|
19
AGUSTUS 2010
|
ROSYIDI
(NANGSRI SRIHARDONO)
|
|
|
27
AGUSTUS 2010
|
M.
TASLIM (KRAPYAK PANJANG REJO)
|
|
|
03
SEPTEMBER 2010
|
MASJID
BIRO SELOHARJO
|
|
Adapun untuk safari tareweh terlampir.
3. ADVOKASI
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
a.
Mendampingi salah satu warga Ansor yang terlibat kasus penganiayaan
b.
Mendampingi
warga untuk melakukan pinjaman lunak yang bekerjasama dengan DPRD Bantul.
4. SENI
BUDAYA DAN OLAH RAGA
a. Pelatihan
hadroh
PAC Ansor telah melakukan kegiatan
dalam seni Islam yang berupa pelatihan hadroh yang bekerjasama dengan group
kesenian hadroh dari Krapyak, Nangsri, Nglembu, dan Nglorong. Adapun
pelaksanaan :
|
TANGGAL
|
TEMPAT
|
KETERANGAN
|
|
17
DESEMBER 2010
|
SARJONO,
S.Ag.
|
|
|
23
DESEMBER 2010
|
MASJID
KRAPYAK
|
|
|
30
DESEMBER 2010
|
HERIYADI,
S.Pd.
|
|
Belum ada tanggapan untuk "LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (2006-2010)"
Posting Komentar